Tentang Banjir Allah Subhanahu Wa Ta'ala Terangkan Dalam Al-Quran

Tentang Banjir Allah Subhanahu Wa Taala Terangkan Dalam Al- Quran

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, teman kumpulan ilmu, kala alam lagi dilanda dari bermacam berbagai musibah, musibah di sebabkan dari bermacam berbagai area, serta telah secara jelas tertulis di dalam Al- Quran, kemudian Bagaimanakah sesungguhnya pemikiran Islam menimpa perihal itu. miliki jawabannya cuma di Kumpulan ilmu, Dikala ini kita merambah masa penghujan. Pada masa ini, banjir juga sering menyerang bermacam kota di Indonesia. salah satunya kota DKI serta kabupaten bekasi serta sekitarnya, pada permasalahan sedemikian, Al- Quran telah menegaskan terdapatnya musibah, gempa bumi, tanah longsor, serta banjir bandang serta musibah yang lain.

Di dalam al- Qur’ an, telah secara cerah terangan menegaskan kalau banjir sempat menelan korban jiwa kalangan, negara Saba’ serta kaumnya Nabi Nuh. Kejadian ini bisa kita tahu di dalam ayat al- Qur’ an di antara lain surah Hud ayat 32- 49, surah al- A’ raf ayat 65- 72, serta surah Saba ayat 15- 16. Secara teologis, dini munculnya banjir tersebut sebab pembangkangan umat manusia pada ajaran Tuhan yang coba di informasikan para Nabi. Tetapi, secara ekologis, musibah tersebut dapat disebabkan ketidakseimbangan serta disorientasi manusia kala memperlakukan alam dekat.

Dalam konsep neo teologi, banjir tidaklah hanya bencana kemurkaan Allah kepada umat manusia. Hendak namun banjir pula dapat ialah fenomena ekologis yang diakibatkan oleh sikap manusia dalam mengelola area, menentang sunnah area. Kerangka acuan teologisnya didasarkan pada catatan ayat- ayat banjir dalam al- Qur’ an,

وَمَاظَلَمْنَاهُمْوَلَٰكِنْظَلَمُواأَنْفُسَهُمْۖفَمَاأَغْنَتْعَنْهُمْآلِهَتُهُمُالَّتِييَدْعُونَمِنْدُونِاللَّهِمِنْشَيْءٍلَمَّاجَاءَأَمْرُرَبِّكَۖوَمَازَادُوهُمْغَيْرَتَتْبِيبٍ

Wa māẓalamnāhum wa lākinẓalamū anfusahum fa mā agnat an- humālihatuhumullatī yadụna min dụnillāhi min syai`il lammā jā`a amru rabbik, wa mā zādụhum gaira tatbīb

Terjemah Makna: Serta Kami bukanlah menganiaya mereka namun merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, sebab itu tiadalah berguna sedikitpun kepada mereka sembahan- sembahan yang mereka seru tidak hanya Allah, di waktu azab Tuhanmu tiba. Serta sembahan- sembahan itu bukanlah menaikkan kepada mereka kecuali kebinasaan belaka.”( QS. Hud: 101).

Ayat ini menerangkan kalau dibinasakannya mereka itu tidaklah aksi aniaya dari Allah, namun mereka sendirilah yang menganiaya dirinya yang menimbulkan Allah mengambil aksi demikian. Mereka mempersekutukan Allah serta mengadakan kehancuran di muka bumi secara selalu, sehingga azab tidak bisa ditunda- tunda. Andaikata mereka dibiarkan dalam kondisi yang demikian berlarut- larut, tentu mereka hendak senantiasa saja, malah bertambah- tambah penganiayaan, kejahatan, serta pengrusakannya di muka bumi, sebagaimana kata Nabi Nuh`alaihis salam, tentang kaumnya, Allah Subhanahu Wa Taala:

Sudah terlihat kehancuran di darat serta di laut diakibatkan sebab perbuatan tangan manusiakerusakan di darat serta di laut diakibatkan sebab perbuatan tangan manusia Dalam al- Qur’ an, Allah telah begitu cerah menarangkan pemicu terbentuknya musibah alam yang satu ini. Orang- orang yang mencari ketahui permasalahan ini, baru mengetahuinya sehabis Allah Subhanahu Wa Taala, menjelaskannya Inilah salah satu keajaiban al- Qur’ an.

Dalam mengatasinya juga di dalam al- Qur’ an sudah dipaparkan. Allah memerintahkan pada kita supaya tidak melaksanakan kehancuran di bumi. Semacam dalam firman Allah SWT,

وَلَاتُفْسِدُوافِيالْأَرْضِبَعْدَإِصْلَاحِهَاوَادْعُوهُخَوْفًاوَطَمَعًاۚإِنَّرَحْمَتَاللَّهِقَرِيبٌمِنَالْمُحْسِنِينَ

Wa lā tufsidụ fil- arḍi bada iṣlāḥihā wadụhu khaufaw waṭamaā, inna raḥmatallāhi qarībum minal- muḥsinīn

Terjemah Makna: Serta janganlah kamu melaksanakan perbuatan kehancuran di muka bumi dengan metode apapun dari macam- macam kehancuran, sehabis Allah memperbaikinya dengan pengutusan para rasul serta memakmurkannya dengan amal ketaatan kepada Allah. Serta berdoalah kepadaNYa dengan keikhlasan doa menurutnya, dengan diiringi rasa khawatir terhadap siksaanNya serta berharap hendak pahalaNYa. Sebetulnya rahmat Allah itu dekat kepada orang- orang yang berbuat baik.”( QS. al- A’ raf: 56).

Yang tertera dalam ayat tersebut, seperti itu yang diperintahkan orang- orang tertentu yang baru menyadarinya. Sementara itu Allah telah menarangkan terlebih dahulu dalam al- Qur’ an. Oleh sebab itu, dekatkanlah senantiasa diri kita kepada Allah. Jadikanlah al- Qur’ an bagaikan pedoman hidup. Sebab di dalam al- Qur’ an seluruh kasus dunia ataupun akhirat telah dipaparkan. Sehingga kita tidak butuh menunggu para pakar buat membongkar sesuatu permasalahan. Boleh jadi mereka melaksanakan kesalahan. Sebab mereka cuma manusia biasa yang tidak luput dari salah serta kurang ingat.

nah teman kumpulan ilmu, seperti itu uraian Tentang Banjir, Allah Subhanahu Wa Taala Terangkan Dalam Al- Quran.

ظَهَرَالْفَسَادُفِيالْبَرِّوَالْبَحْرِبِمَاكَسَبَتْأَيْدِيالنَّاسِلِيُذِيقَهُمْبَعْضَالَّذِيعَمِلُوالَعَلَّهُمْيَرْجِعُونَ

ẓaharal- fasādu fil- barri wal- baḥri bimā kasabat aidin- nāsi liyużīqahum baḍallażī amilụ laallahum yarjiụn

Terjemah Makna: Sudah terlihat kehancuran di darat serta di laut diakibatkan sebab perbuatan tangan manusia, biar Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari( akibat) perbuatan mereka, supaya mereka kembali( ke jalur yang benar). Quran Pesan Ar- Rum Ayat 41.

wallahu alam bissowab. jangan kurang ingat berbagi data dengan share Article ini, sebab sebaik baik manusia merupakan yang berguna untuk manusia, wasallamalaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Share this post