-->

Janganlah duniamu dijadikan kemaksiatanmu

Janganlah duniamu di jadikan kemaksiatanmu

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Sahabat kumpulan pada dasarnya umat manusia hanya bersifat sementara bahkan hanya sekedar mimpi dalam tidur, dan tidak ada kekal abadi di dunia ini, lalu apa yang akan kita banggakan jika melalaikan kewajiban menjaga akhlak dan aqidah selayaknya kaum muslim. Simak penjelasnya hanya ada di kumpulan ilmu.

 Janganlah duniamu di jadikan kemaksiatanmu

dari sahabat yang datang dari kepulauan jauh, ia menceritakan kepada seseorang tentang kehidupan ia alami, ia mempunyai gaya hidup penuh dengan kebebasan bahkan sangat tidak ada batasan dalam menjalankan prilakau kebebasan dunia gelap dan maksiat, berbagai jalan menuju dosa pernah ia lakukan sepertinya kebiasaan itu enggan ia sirnakan dari dunia kemaksiatan, hal ini di jelaskan, kemaksiatan atau kegelapan di dunia itu anggap saja ketika kita tidur terlalu lelap dan kita mendapatkan mimpi buruk, mimpi menikmati dunia kebebasan dengan dosa dosa, lalu seperti apakah cara kita sadar bahwa itu hanya mimpi.

Seseorang bertanya, sebagaimana cara agar hidup bisa membinasakan hal kebiasaan yang buruk atau kemaksiatan, seseorang pun menjawab, cepat bangunlah dari ranjang tempat tidurmu lalu secepatlah beristighfar kepada Allah SWT, Hal ini dilakukan dengan harapan kita diberi ampunan oleh Allah SWT atas dosa maupun kesalahan yang telah kita perbuat. dan hendaklah engkau mengambil air wudhu dan lakukanlah shalat malam agar engkau benar benar terbangun dari mimpi yang di alami, mimpi buruk di dunia nyata itu tiada akan bermanfaat, hanya engkau mengikuti langkah penjerumusan setan yang akan menuju jalan neraka.

Allah SWT berfirman:

۞ قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Qul yā 'ibādiyallażīna asrafụ 'alā anfusihim lā taqnaṭụ mir raḥmatillāh, innallāha yagfiruż-żunụba jamī'ā, innahụ huwal-gafụrur-raḥīm

Terjemah Arti: Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. {quran-surat-az-zumar-ayat-53}.

isi kandungan dalam ayat ini, katakanlah wahai Nabi: “Wahai hamba Allah yang telah berbuat di luar batas dan telah banyak melakukan kemaksiatan. Janganlah kalian putus asa untuk mendapatkan ampunan Allah selagi pintu taubat masih terbuka. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa kecuali dosa syirik yang pelakunya belum bertaubat. Sesungguhnya Allah Dzat Yang Maha Mengampuni dan Maha Luas dalam mencurahkan rahmat. Ibnu Abbas berkata: "Sesungguhnya orang-orang musynk telah membunuh, kemudian mereka semakin banyak. Mereka juga berbuat zina, kemudian mereka semakin banyak. Lalu mereka datang kepada Nabi Muhammad dan bertanya. Sesungguhnya apa yang kamu katakan dan kamu serukan itu benar-benar suatu yang baik, atau engkau kabarkan kami bahwa kami bisa bertaubat.” Maka turunlah ayat ini

Lalu seseorang dari sahabat menanyakan, apakah taubat saya akan diterima oleh Allah swt, tentu saja akan diterima seburuk apapun perilaku manusia Allah akan mengampuni dosa dosa hambanya walaupun dosa itu sebesar apapun Seperti yang di jelaskan dalam Al quran, Allah SWT bersabda:

إِنَّمَا ٱلتَّوْبَةُ عَلَى ٱللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلسُّوٓءَ بِجَهَٰلَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن قَرِيبٍ فَأُو۟لَٰٓئِكَ يَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

innamat-taubatu 'alallāhi lillażīna ya'malụnas-sū`a bijahālatin ṡumma yatụbụna ming qarībin fa ulā`ika yatụbullāhu 'alaihim, wa kānallāhu 'alīman ḥakīmā

Terjemah Arti: Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. {Quran Surat An-Nisa Ayat 17}.

Sesungguhnya penerimaan taubat dari Allah itu merupakan pemberian anugerah dan kebaikan bagi para pelaku maksiat yang melakukan kemaksiatan dengan sembrono ketika syahwatnya meluap-luap, kemudian mereka bertaubat dari perbuatan buruk mereka dalam waktu dekat, yaitu langsung bertaubat setelah berdosa atau sebelum mati. Al-Jahalah adalah kebodohan dan ketololan. Mereka itu diterima taubatnya oleh Allah. Dan Allah itu Maha Mengetahui kelemahan manusia di hadapan syahwatnya sendiri dan keseriusannya dalam bertaubat, dan Maha Bijaksana dalam tindakanNya dan penerimaan taubatNya bagi orang yang lemah. (Tafsir al-Wajiz)

Seseorang sahabat bertanya lagi, apakah saya jikalau sudah terbangun dari mimpi dikegelapan itu dan telah sadar bahwa mimpi buruk dan maksiat tidak akan terjadi bahkan bisa terulang kembali" hal ini di jelaskan ketika engkau sudah bangun dari mimpi itu, hendaklah engkau menjauh dan jangan coba melakukan hal yang pernah di alami terbelenggu dunia kemaksiatan, Wallahu A'lam namun sebaiknya sebelum tidur kita membaca doa dan mengibaskan tempat tidur sebanyak 3 kali, seperti yang menurut sunnah Dari Abu Hurairah radhiallahu Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

Apabila salah seorang diantara kalian bangun dari tempat tidurnya, kemudian kembali lagi hendaklah Ia mengibaskan mengibaskan kainnya 3 kali, sebelum tidur pada tempat tidurnya, sesungguhnya ia tidak mengetahui apa yang terjadi saat ia meninggalkannya, dan apabila berbaring Hendaklah ia membaca dengan menyebut namamu Ya Allah, Rabb ku aku meletakkan lambungku tidur denganmu pula aku mengangkatnya bangun, apabila engkau menahan diriku mati sayangilah aku, namun bila engkau melepaskannya hidup peliharalah ia sebagaimana engkau telah pelihara dengannya hamba-hamba-mu yang sholeh, sahabat kumpulan ilmu. sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui segala kebenarannya.

hidup di dunia engkau jadikan sebagai kesenangan sesaat hingga engkau melalaikan Allah SWT yang sudah memberikan kenikmatan, hendaklah engkau bertaubat dan segeralah melakukan pengampunan agar kamu mendapatkan mimpi menikmati alam surga sebagaimana yang di janjikan oleh Allah kepada setiap hambanya yang mampu menjalankan rutinitas shalat, Allah swt berfirman:

فَإِذَا قَضَيْتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا ٱطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ ۚ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا

Fa iżā qaḍaitumuṣ-ṣalāta fażkurullāha qiyāmaw wa qu'ụdaw wa 'alā junụbikum, fa iżaṭma`nantum fa aqīmuṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta kānat 'alal-mu`minīna kitābam mauqụtā

Terjemah Arti: Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. {quran-surat-an-nisa-ayat-103}.

Apabila kalian -wahai orang-orang mukmin- selesai menunaikan shalat, maka berzikirlah kepada Allah dengan membaca tasbih, tahmid, dan tahlil dalam keadaan apa pun, sambil berdiri, duduk, dan berbaring. Apabila ketakutan itu sudah hilang dan kalian merasa aman, maka tunaikanlah shalat secara sempurna dengan menjalankan rukun-rukunnya, hal-hal yang wajib, dan sunah-sunahnya sebagaimana yang diperintahkan kepada kalian. Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya bagi orang-orang mukmin. Tidak boleh menunda-nunda shalat hingga melewati batas waktunya kecuali ada uzur. Ketentuan ini berlaku di waktu mukim (tinggal di kampung kalian). Sedangkan di waktu safar kalian boleh melaksanakan shalat secara jamak dan qasar.

Allah SWT berfirman:

وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا۟ مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوا۟ هَٰذَا ٱلَّذِى رُزِقْنَا مِن قَبْلُ ۖ وَأُتُوا۟ بِهِۦ مُتَشَٰبِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَآ أَزْوَٰجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ

Wa basysyirillażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti anna lahum jannātin tajrī min taḥtihal-an-hār, kullamā ruziqụ min-hā min ṡamaratir rizqang qālụ hāżallażī ruziqnā ming qablu wa utụ bihī mutasyābihā, wa lahum fīhā azwājum muṭahharatuw wa hum fīhā khālidụn

Terjemah Arti: Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. {quran-surat-al-baqarah-ayat-25}.

Hal keburukan atau kebiasaan dalam menjalankan dosa dan kemaksiatan, hanya akan mendapatkan jalan ke neraka, jangan sampai dibiasakan, sungguh amat di sayangkan jikalau engkau meninggal di waktu sedang asik dan menikmati dosa dosa yang sedang kamu lakukan, segerah kamu berpasrah diri menghadap menyembah kepada Allah SWT dan meminta pengampunan dosa dengan didasari fondasi keimanan yang kokoh, ketika sudah kokoh tak ada angin atau badai yang mampu menggoyahkan keimanamu, Allah SWT mencintai kepada hambanya yang beriman, jangan engkau dustai kecintaan Allah SWT kepada diri kita.

wallahu a'lam bissowab jangan lupa berbagi informasi dengan share Article ini, karena sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia, wasallamalaikum warahmatullahi wabarakatuh.

1 Response to "Janganlah duniamu dijadikan kemaksiatanmu"

  1. Your Affiliate Money Making Machine is ready -

    Plus, making money with it is as easy as 1-2-3!

    Here's how it works...

    STEP 1. Tell the system what affiliate products you intend to promote
    STEP 2. Add push button traffic (this LITERALLY takes 2 minutes)
    STEP 3. Watch the system grow your list and up-sell your affiliate products on it's own!

    Do you want to start making profits???

    Get the full details here

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Sholawat Alfa shollâAllâhu

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel