-->

lima perkara ini wajib diketahui agar tidak durhaka kepada orang tua

lima perkara ini wajib diketahui agar tidak durhaka kepada orang tua

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, Ibu Engkau Pujianku Dan Segalanya Bagiku, Sahabat kumpulan ilmu, berbicara masalah hubungan dalam keluarga, kita sebagai seorang anak jangan sampai salah menafsirkan bahwa ada peran penting khususnya adalah seorang ayah. akan tetapi seorang ibu juga tidak kalah penting dan utamanya yang kita harus berbakti di antara kedua orang tua tersebut. kita lahir kedunia terang benerang karna ibu, ibu adalah segalanya dari kita didalam kandungan hingga kita dewasa, seorang ayah juga sangat penting, suara pertama yang kita dengar dari selaput telinga ialah ayah, akan tetapi islam menganjurkan bahwa kita harus mengetahui peran pentingnya seorang ibu. simak dan baca penjelasnya hanya ada kumpulan ilmu.

 lima perkara ini wajib diketahui agar tidak durhaka kepada orang tua


Islam adalah agama yang diridhoi Allah subhanahu wa'taala, penyempurna dan menggantikan agama-agama sebelumnya yang wajib diikuti. Allah subhanahu wa'taala berfirman:

۞ وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

"Wa'budullāha wa lā tusyrikụ bihī syai`aw wa bil-wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi waṣ-ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīli wa mā malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu mang kāna mukhtālan fakhụrā

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. {quran-surat-an-nisa-ayat-36}.

Isi Kandungan dalam ayat, Dan beribadahlah kepada Allah dan patuhlah kepadaNYa semata, dan janganlah kalian mengadakan bagiNYa sekutu dalam rububiyyah dan peribadahan. Dan berbuat baiklah kalian kepada kedua orang tua dan penuhi hak-hak mereka berdua, dan hak-hak karib kerabat, anak-anak yatim yang maeninggal bapak-bapaknya sedangkan mereka masih berusia sebelum balignya,orang-orang yang membutuhkan yang tidak memiliki harta untuk mencukupi dan menutupi kebutuhan mereka,tetangga yang dekat dengan kalian dan tetangga jauh,teman dalam perjalanan dan dalam pemukiman,orang yang safar yang terdesak kebutuhan dan budak-budak belian dari hamba sahaya kalian,baik lelaki maupun perempuan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dari kalangan hamba-hambaNYa lagi membanggakan diri terhadap manusia.

Sahabat kumpulan ilmu, Berbicara tentang Ibu ada beberapa poin yang perlu kita pahami.

Pertama" Nama Ibu adalah nama yang besar, pengorbannnya besar dan kasihnya pun besar, kita terlahir di dunia melalui perantara orang yang mempunyai nama besar, mempunyai kasih sayang besar, mempunyai cinta yang besar, pengorbanan yang besar. Ia tak tanggung-tanggung dengan semua kebesarannya memelihara, merawat dan mengarahkan kita ketindakan yang baik. Siapakah dia.

Tidak lain adalah seorang Ibu ia adalah makhluk Allah subhanahu wa'taala yang diciptakan paling dekat dan paling nyambung dengan hati kita. Ia mempunyai nama yang besar dari semua sudut pandang, lihatlah Ibu dijadikan Nama pusat kota yaitu Ibukota, maksudnya apa? Pusat adalah sentral, Ibu kita adalah sentral kebaikan bagi kita seudaraku tercinta.

Kalau kita bicara orang yang paling kasih sayang pada kita, pusatnya adalah? Ibu" Kalau kita bicara suatu penghormatan dalam agama, yang wajib pertama kali kita hormati adalah? Ibu" Kalau kita bicara suatu pengorbanan yang besar terhadap diri kita pusatnya adalah? Ibu" Semua Jawabnya adalah IBU! Allah subhanahu wa'taala mencurahkan rahmatnya kepada kita melalui perantara ibu kita. Pokoknya IBU adalah segala-galanya bagi kita, bagi seorang anak manusia didunia ini.

Kedua" Al-Qur’an da Hadist Berbicara Tentang Ibu, Anda masih belum yakin dengan kenyataan-kenyataan di atas, Allah subhanahu wa'taala menyebutkan nama ibu dan memerintahkan berbuat baik kepadanya dalam firmannya:

۞ قُلْ تَعَالَوْا۟ أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ ۖ أَلَّا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۖ وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَوْلَٰدَكُم مِّنْ إِمْلَٰقٍ ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ ۖ وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلْفَوَٰحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ ۖ وَلَا تَقْتُلُوا۟ ٱلنَّفْسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلْحَقِّ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

"Qul ta'ālau atlu mā ḥarrama rabbukum 'alaikum allā tusyrikụ bihī syai`aw wa bil-wālidaini iḥsānā, wa lā taqtulū aulādakum min imlāq, naḥnu narzuqukum wa iyyāhum, wa lā taqrabul-fawāḥisya mā ẓahara min-hā wa mā baṭan, wa lā taqtulun-nafsallatī ḥarramallāhu illā bil-ḥaqq, żālikum waṣṣākum bihī la'allakum ta'qilụn

"Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya). {quran-surat-al-anam-ayat-151}.

Isi Kandungan dalam ayat, Katakanlah (wahai rasul) kepada mereka, ”kemarilah, akau akan bacakan apa yang diharamkan tuhan kalian kepada kalian, yaitu; janganlah kalian menyekutukan sesuatupun dengan Allah dari makhluk-makhlukNya dalam beribadah kepadaNya, akan tetapi arahkanlah seluruh jenis ibadah kepadaNya semata, seperti khauf (rasa takut), pengharapan, do’ a dan jenis ibadah lainnya, dan hendaknya kalain berbuat baik kepada kedua orangtua kalian dengan berbakti dan doa serta jenis kebaikan lainnya. Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian dikarenakan kefakiran yang kalian alami. Sesungguhnya Allah lah yang memberikan rizki kepada kalian dan kepada mereka. Dan janganlah kalian mendekati dosa-dosa besar yang tampak dan tersembunyi. Dan janganlah kalian membunuh jiwa yang diharamkan Allah untuk di bunuh, kecuali dengan sebab yang dibenarkan seperti dalam kondisi menuntut hukum qishash dari pembunuh, perzinaan yang dilakukan orang yang telah menikah, atau karena murtad dari islam. Hal-hal yang disebutkan termasuk perkara yang Allah melarang kalian darinya dan menuntut janji dari kalian untuk menjauhinya, serta perkara yang Allah memerintahkan dan berpesan kepada kalian dengannya, semoga kalian memahami perintah-perintah dan larangan-laranganNya.

Sahabat kumpulan ilmu, jika Allah subhanahu wa'taala sendiri yang telah menyebut nama Ibu dan Bapak kita supaya kita berbuat baik kepadanya apakah pantas jika kita mengingkarinya, Selain Allah subhanahu wa'taala mewahyukan dalam Al-Qur’an, kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kita tercinta juga memberikan penjelasan tentang ini sebaiknya kita simak perkataan beliau berikut ini:

Dalam sebuah kisah; "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata; "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?" beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "kemudian siapa lagi?" beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" dia menjawab: "Kemudian ayahmu." Hadist ini sahih dan dimuat dalam kitab sahih bukhori dan muslim.

Ketiga" Keridhoan Ibu Dan Bapak adalah keridhoan Allah subhanahu wa'taala, Apa rahasia dibalik ini? Kita sebagai makhluk berakal seharusnya berpikir, Cobalah sebentar anda sempatkan melihat kejadian-kejadian di sekitar kita, adanya huru hara, pertengkaran, pertikaian, permusuhan dan sifat-sifat jahat lainnya itu lahir karena kedurhakaan terhadap orang tua.

Logikanya kalau terhadap orang tua saja, orang yang telah menyayanginya sejak kecil sudah berani durhaka, apa lagi pada orang lain yang tidak pernah menyayangi kita sama sekali. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan ini bersabda:

“Keridhoan Allah subhanahu wa'taala tergantung kepada keridhoan orang tua dan kemurkaan Allah subhanahu wa'taala tergantung kepada kemurkaan orang tua.” (Riwayat Tirmidzi). Hal ini perkara yang tidak dibantahkan, karena terbukti bahwa bakti terhadap Ibu dan bapak termasuk sumber kerukunan keluarga, dari situ akan tercipta kerukunan di sekelilingnya dan akan terus meluas hingga lingkup kebangsaan. Jadi bakti kepada Ibu dan Bapak punya andil besar dalam memperkokoh kemaslahatan umat manusia di dunia ini.

Keempat" Do’a ibu mustajabah, maka ibu harus lebih diutamakan walaupun dalam kondisi yang sepenting apapun urusan kita kalau soal ibu jangan dinomor duakan, ditundakan. Kita perlu belajar dari sejarah dahulu ketika terjadi gencatan senjata dengan kaum Quraisy datang ibu salah seorang sahabat yang mendatanginya (yang ketika itu masih musyrik).

Akan hal itu ia meminta pendapat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia bertanya, "Wahai Rasulullah, Ibuku mendatangiku karena rindu padaku. Bolehkah aku menjalin silaturahmi dengan Ibuku?" Beliau menjawab: "Ya, sambunglah silaturahmi dengan ibumu." Anda bisa membayangkan sendiri betapa memuliakannya Islam terhadap Ibu (wanita) bahkan keutamaan berjihad di medan perang masih lebih utama mendatangi atau menjalin silaturahmi dengan ibu, ada lagi kisah sang Juraij yang sedang sholat dan ibunya memanggilnya kemudian ia mengabaikan berkali-kali akhirnya ibunya mendoakan karena kesal “Ya Allah, janganlah Engkau matikan ia sebelum ia bertemu dengan seorang wanita pelacur.” Dan itu pun terjadi juraij berbuat zina.

Kelima" Bahaya durhaka terhadap Ibu dan bapak, Wahai saudaraku kaum muslimin takutlah untuk durhaka pada Ibu mu, ingatlah dengan kisah Al-Qomah yang menderita ketika saat ajalnya tiba lantaran durhaka pada ibunya, ingat pula kisah juraij, dan kisah-kisah nyata yang saring kita dengarkan kisahnya saat ini.

Durhaka yang kadangkala Allah subhanahu wa'taala menjatuhkan hukuman kepada si durhaka secara langsung, namun yang jelas durhaka pada Ibu dan Bapak adalah bentuk perbuatan haram dan dosa besar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu bersabda: "Maukah aku ceritakan kepada kalian dosa besar yang paling besar?" Yaitu tiga perkara, yaitu mensyirikkan Allah subhanahu wa'taala, mendurhakai kedua ibu dan bapak, dan bersaksi palsu atau kata-kata palsu.” (muslim- 126).

sahabat kumpulan ilmu, dalam berbakti kepada orang tua itu pun ada Ilmunya Nah diantara contoh-contoh kebaikan terhadap orang tua adalah. Senantiasa khidmat mendengar ucapan mereka, Berdiri ketika mereka berdiri untuk menghormatinya, Menaati semua perintah mereka, Tidak berjalan didepan mereka dengan tidak sopan, Tidak bersuara lantang kepadanya, atau membentak meskipun dengan kata – kata “hus”, Lalu penuhi panggilanya walaupun sesibuk apapun dirimu/ meskipun ketika kamu sedang ibadah mengaji Al-Qur’an atau sholat sunah. Berusahalah bertutur dan bersuara yang menyenangkan hati mereka, bersikap ramah ( tawadlu’) terhadap mereka, Jangan sekali-kali mengungkit kebaikan (berupa pemberian apapun) yang telah diberikan kepada mereka, Jika memandang pandanglah sepenuhnya jangan melirik kepada mereka karena itu akan menyinggung perasaannya, Janganlah bermuka masam di hadapan mereka, dan jangan bepergian kecuali dengan izin mereka.

Sahabat kumpulan ilmu, Nah itulah Tentang kebaikan kepada orang tua jika kita uraikan satu persatu maka pembahasannya akan sangat panjang, dan tidak mungkin jika kita bahas dalam satu waktu. wallahu a'lam bissowab jangan lupa berbagi informasi dengan share Article ini, karena sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia, wasallamalaikum warahmatullahi wabarakatuh.

0 Response to "lima perkara ini wajib diketahui agar tidak durhaka kepada orang tua"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Sholawat Alfa shollâAllâhu

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel