-->

dampak adanya wabah corona membawa masyarakat mayoritas tidak bekerja

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, teman seiman, akibat perekonomian menggunakan adanya endemi corona membawa warga  lebih banyak didominasi penduduk indonesia sebagai tak bekerja pada ketika ini, Bila endemi si corona berlarut-larut tanpa adanya menemukan sisi jelas penyelesaian, akibat panjang yg akan kita hadapi merupakan menurunnya pendapatan atau penghasilan khususnya rakyat awam yg hanya mampu mengandalkan honor  harian.

 dampak adanya wabah corona membawa masyarakat mayoritas tidak bekerja

endemi si corona atau covid-19, bisa melumpuhkan perekonomi warga . Pasalnya hal ini secara jelas mematiakan roda mata pencaharian mereka, menggunakan adanya pemerintah memberlakukan larangan berada di daerah keramaian, mirip harta benda atau pasar-pasar tradisional, secara kentara kepanikan itu muncul saat rakyat berada pada luar tempat tinggal  . Kepanikan dan  kecemasan terhadap endemi si corona membentuk warga  segala aktifitas secara tetang-terangan lumpuh total. hingga kapan wabah corona berakhir pada kiprah kisahnya, Wallahu A'lam semua itu hanya Allah yang tau.

pada menyikapi masalah wabah corona ini, poly orang menjadi lontang-lantung, pengangguran semakin marak, dulunya yang mempunyai kerjaan rutin setiap hari kini   hanya bisa permanen hening di rumah, nasib keluarga tidak tau akan pada bawa kemana arahnya. sedangkan kebutuhan utama selalu menuntut, apakah pada kembali kisah bepergian si corona kebumi membawa pesan yang tersirat, Wallahu A'lam.

dampak adanya wabah corona membawa masyarakat mayoritas tidak bekerja

dampak kisah endemi corona turun ke bumi, pekerjaan yg kita miliki terhenti, kelaparan, kehausan, gelisah meronta selalu menghantui dalam beberapa saat pekan kedepan, mungkin pada ketika ini beberapa hari kedepan masih terdapat stock pangan, akan tetapi sepekan kedepan entah apa yang akan terjadi, hingga ketika ini, kitapun belum tau kapan akan berakhir kisah si endemi corona. seperti yang dijelaskan oleh saudara berinisil/AB, AB/ menjumpai saya serta beliau menceritakan apa yg akan terjadi pada diri dan  keluargannya. (ucap AB) "saya sebagai kepala rumah tangga pada hantui rasa cemas, panik, dan  lain sebagainya, kepanikan itu bukan karna adanya kisah si corona, melainkan nasib famili anak-anak dan  istri dan  orang tuannya, saya hanya kuli buruh harian, Jika saya bekerja upah di bayarkan, namun Bila saya tidak bekerja saya tidak mendapatkan upah, sedangkan upah yang aku  dapatkan hanya bisa mencukupi kebutuhan utama dalam satu hari, hayati aku  pas-pasan kehidupan keluarga kami hanya mengandalkan upah harian tersebut, rasa cemas dan  kepnikan itu bukan dari si wabah corona yang membawa aroma kematian, namun kepanikan itu adalah kematian dikarenakan kelaparan. Wallahu A'lam.

sabar pada menanghadapi wabah si corona, ini menjadi bentuk ujian kekuatan iman, bahkan bagi setiap orang yg beriman, endemi penyakit yg merebak pada ketika ini di masyarakat ialah bentuk rahmat berasal Allah. bagi setiap Mukmin yang bersabar dan  nrimo menerima ketetapan Allah tersebut, maka dia beroleh pahala meninggal syahid sekalipun ia tidak mangkat  dunia. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan melalui haditsnya:

عَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا-، أَنَّهَا قَالَتْ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الطَّاعُونِ، فَأَخْبَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ، إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ “.

dari Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwasanya beliau mengatakan: aku  bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perihal wabah (tha’un), maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kepadaku: “Bahwasannya wabah (tha’un) itu ialah adzab yg Allah kirim kepada siapa yang beliau kehendaki, serta Allah jadikan menjadi rahmat bagi orang-orang beriman. Tidaklah seorang yg saat terjadi wabah (tha’un) dia tinggal di rumahnya, bersabar dan  berharap pahala (pada sisi Allah) bahwasanya tidak akan menimpanya kecuali apa yg ditetapkan Allah untuknya, maka dia akan menerima mirip pahala syahid”.{Hadsit riwayat Bukhari dan  an-Nasa’i}.

pada hadist berikut "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا تَعُدُّونَ الشَّهِيدَ فِيكُمْ؟ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، قَالَ: إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ، قَالُوا: فَمَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الطَّاعُونِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ،

asal Abu Hurairah, dia berkata, "RasululLah SAW bersabda: "Apa yg dimaksud orang yang tewas syahid pada antara kalian?" Para teman menjawab, "Wahai RasululLah, orang yang tewas pada jalan Allah itulah orang yang tewas syahid." beliau ﷺ bersabda: "bila begitu, sedikit sekali jumlah umatku yg mati syahid." Para teman berkata, "Lantas siapakah mereka wahai RasululLah?" beliau ﷺ bersabda: "Barangsiapa terbunuh di jalan Allah maka dialah syahid, serta siapa yang tewas pada jalan Allah jua syahid, siapa yg meninggal sebab penyakit kolera pula syahid, siapa yang meninggal sebab sakit perut jua syahid." {Hadist Riwayat muslim}.

Jika si virus corona tadi tujuannya diciptakan Karena senjata pemusnah massal, ini menjadi petunjuk bentuk peperangan antara umat dangan endemi si corona yang tidak di nalar sang insan, Wallahu A'lam. maka rakyat yuk kita sama-sama memperengai si corona, dengan cara apa yang sudah pada ajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita sama-sama berdoa sinkron dengan keyakinan masing-masing pada tujuannya supaya si wabah corona tersebut segera musnah asal gelar kiprahnya yg memberontak umat terdapat pada bumi. semoga Allah subhanahu wa'taala, segera musnahkan si corona supaya kita selamat, Wallahu A'lam. semua itu sudah kehendak asal Allah subhanahu wa'taala. pada hadist berikut Allah subhanahu wa'taala berfirman:

وَلَقَدْ كُنتُمْ تَمَنَّوْنَ ٱلْمَوْتَ مِن قَبْلِ أَن تَلْقَوْهُ فَقَدْ رَأَيْتُمُوهُ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ 

"Wa laqad kuntum tamannaunal-mauta ming qabli an talqauhu fa qad ra`aitumụhu wa antum tanẓurụn"

"Sesungguhnya kamu mengharapkan mati (syahid) sebelum engkau  menghadapinya; (kini  ) sungguh engkau  telah melihatnya serta engkau  menyaksikannya". {quran-surat-ali-imran-ayat-143}.

Ayat ini menandakan "Kalian -wahai orang-orang mukmin- pernah berharap buat bertemu menggunakan orang-orang kafir agar kalian bisa sebagai syahid pada jalan Allah seperti saudara-saudara kalian yang gugur pada perang Badar, sebelum kalian bertemu menggunakan situasi yg memaksa kalian bertaruh nyawa. Nah, dalam perang Uhud ini kalian benar-sahih bertemu dengan apa yang kalian harapkan, serta kalian melihatnya secara konkret.

Jika wabah si corona artinya bentuk ujian dari Allah subhanahu wa'taala, ini menjadi petunjuk agar kita senantiasa mengingat apa yg sudah pada rakhmatkan kepada kita umat insan, sesungguhnya Allah menguji mereka menggunakan paceklik serta kesulitan hayati endemi serta penyakit lainnya, serta menggunakan menampakan apa yg mereka sembunyikan berupa kemunafikan sekali atau dua kali pada setiap tahun. dalam ayat tadi Allah subhanahu wa'taala berfirman:

أَوَلَا يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِى كُلِّ عَامٍ مَّرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوبُونَ وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُونَ 

"A wa lā yarauna annahum yuftanụna fī kulli 'āmim marratan au marrataini ṡumma lā yatụbụna wa lā hum yażżakkarụn"

"serta tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan  mereka tak (juga) bertaubat dan  tidak (juga) mengambil pelajaran". {quran-surat-at-taubah-ayat-126}.

dalam isi kandungan ayat ini menegaskan "Tidakkah orang-orang munafik itu mau merogoh pelajaran asal cobaan yang Allah berikan kepada mereka dengan membuka kedok mereka serta mengungkap kemunafikan mereka setiap tahun satu atau 2 kali? kemudian meskipun mereka memahami bahwa hanya Allah -Ta'ālā- yang melakukan hal itu pada mereka, tetapi mereka tidak mau bertobat dari kekafiran mereka serta menanggalkan kemunafikan mereka dan  mereka pun enggan mengambil pelajaran asal apa yg sedang menimpa mereka dan  tidak mau mengakui bahwa itu seluruh dari berasal Allah.

teman seiman, nah itu akibat berasal si wabah corona pada sebutkan melalui hadist-hadist sahih, Bila memang si endemi tujuannya buat Karena senjata pemusnah, ataupun hanya bentuk ujian serta cobaan dari Allah subhanahu wa'taala, Wallahu A'lam, seluruh itu kita kembalikan dan  ikhtiarkan mengingat kepada Allah subhanahu wa'taala, karna segala sesuatu yg terjadi hanya Allah lah yg maha menetahui.

wallahu a'lam bissowab. ingat membuatkan info menggunakan share article ini, karena sebaik baik manusia ialah yg dapat memberikan manfaat bagi manusia, wasallamalaikum warahmatullahi wabarakatuh.

0 Response to "dampak adanya wabah corona membawa masyarakat mayoritas tidak bekerja"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Sholawat Alfa shollâAllâhu

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel